Langsung ke konten utama

Ke Turki Lagi Liverpool?

Tulisan ini pernah dimuat di Football-tribe.com , 17 September 2019

https://football-tribe.com/indonesia/2019/09/17/ke-turki-lagi-liverpool/

Genderang perang Liga Champions Eropa 2019/2020 akan segera ditabuh. Tengah pekan ini para Gladiator lapangan hijau akan saling berjibaku dalam matchday 1 fase grup. Tak terkecuali sang juara bertahan Liverpool. Berstatus pemilik trophy si kuping besar membuat Liverpool percaya diri mengulangi pencapaian 2 musim terakhir yang selalu lolos ke panggung final. Musim ini Merseyside merah tergabung dalam grup E bersama Napoli wakil Italia, RB Salzburg dari Austria dan KRC Genk utusan Belgia. Di atas kertas The reds diprediksi akan mudah lolos ke fase knock out entah sebagai juara grup maupun runner up. Pada pertandingan pembuka, anak asuhan Jurgen Klopp akan bertandang ke San Paolo markas Napoli yang juga sekaligus lawan terberat mereka di grup E. Kedua tim sejatinya sudah saling mengenal mengingat musim lalu keduanya juga tergabung dalam satu grup. Head to head juga berimbang. Napoli menang di kandang dengan skor 1-0, lantas kemudian dibalas Liverpool di Anfield pada matchday terakhir fase grup dengan skor identik. Kemenangan di Anfield pula lah yang akhirnya meloloskan Liverpool ke fase knock out dan berujung merengkuh trophy ke 6 mereka. Berstatus runner up pada kompetisi domestik di negara masing-masing, Liverpool dan Napoli bertekad merengkuh point penuh untuk memudahkan langkah mereka dalam menapaki pertandingan selanjutnya.

Dua kesebelasan lain yang siap menghadang yakni Salzburg dan Genk. Di atas kertas keduanya masih di bawah Liverpool. Keduanya di prediksi akan pulang dengan tangan hampa ketika bertanding di stadion keramat Anfield. Namun, peluang meraih point terbuka ketika bermain kandang. Hal ini berkaca pada musim lalu ketika Liverpool selalu kalah dalam 3 laga tandang fase grup, melawan PSG, Napoli, dan Red Star Belgrade. Perjalanan sang juara bertahan patut ditunggu. Mengingat tidak ada nya perombakan dan perekrutan pemain secara besar besaran setidaknya sebelum musim dingin oleh Jurgen Klopp. Chemistry antar pemain tentu sudah semakin padu. Selain itu terdapat faktor non teknis. Final Liga Champions musim ini akan dilaksanakan di Ataturk Olympic Stadium di Istanbul, Turki pada 30 Mei 2020. Istanbul tentu menjadi salah satu kota favorit The Reds dan kopites. Tentu alasan nya tidak lain ketika momen ajaib membalikkan keadaan 3-0 atas AC Milan pada final 2005 yang berujung kemenangan adu penalti. Terbaru, Istanbul juga semakin bersahabat bagi Liverpool. Trophy Piala Super Eropa 2019 mereka rengkuh di Vodafone Stadium Istanbul setelah mengalahkan Chelsea 5-4 juga melalui drama adu penalti. Jadi, sudah memesan tiket penerbangan ke Istanbul, Liverpool? 

Tulisan ini pernah dimuat di football-tribe.com 17 September 2019 https://football-tribe.com/indonesia/2019/09/17/ke-turki-lagi-liverpool/ 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Alfred Riedl dan Indonesia

Alfred Riedl. Siapa yang tak kenal dengan sosok satu ini terutama bagi pecinta sepakbola timnas Indonesia. Selasa waktu Austria, Alfred Riedl menghembuskan nafas terakhirnya. Kenangan akan sosok bertangan dingin kala membesut timnas Garuda kembali muncul. Kala pertama kali menukangin timnas berlaga di AFF 2010, semua mata langsung tertuju padanya. Kemampuan mengolah taktik dan disiplin terhadap pemain mampu menghadirkan permainan yang cantik diperagakan Irfan Bachdim dan kolega. Meluluhlantakkan Malaysia 5-1 di laga pembuka dan menyingkirkan Thailand 2-1 menjadi bukti. Meski pada akhir turnamen gelar runner up yang berhasil di capai, timnas ini dianggap menjadi salah satu timnas Indonesia terbaik pada dekade ini.  Riedl menjadi sosok yang begitu dicintai publik sepakbola tanah air. Di tengah ketidakberesan federasi setiap tahun, sosok berusia 70 tahun tersebut tetap bersedia menukangi timnas. AFF 2014 menjadi kesempatan kedua beliau. Naas, tak lolos fase grup serta untuk pertama k...

Liga Inggris 2020/2021, Chelsea Los Galacticos Baru?

Ben Chilwell Bukan Manchester City ataupun juara liga Inggris Liverpool yang jor-joran belanja pemain pada musim panas ini, melainkan Si Biru dari London Barat, Chelsea.. Ya, klub milik taipan Rusia Roman Abramovich yang musim lalu finish di posisi 4 nampak sangat royal mengeluarkan uang untuk target belanja yang diinginkan. Namun apakah ini bisa disebut pemborosan bagi Chelsea di tengah situasi pandemi yang tak menentu? Mungkin iya mungkin tidak. Perlu diketahui Chelsea sendiri pada musim lalu menerima sanksi dari UEFA larangan transfer pemain selama satu tahun. Praktis Chelsea hanya mengandalkan para pemain dari akademi. Pun ketika Januari lalu ketika hukuman larangan transfer sudah dicabut, Chelsea juga tak membeli pemain. Ini yang membuat Chelsea sebenarnya memiliki "tabungan" untuk dibelanjakan di jeda transfer ini. Pemain-pemain yang didatangkan the Blues bukan pemain sembarangan, sehingga wajar harga mereka tidak murah. Berikut daftar pemain yang didatangkan 1. Haki...

Tell the World, We are CHAMPIONS of England!

Penantian selama 30 tahun terbayar sudah. Hari ini, 26 Juni 2019 dinihari waktu Indonesia Liverpool Football Club meraih trophy liga nya yang ke 19 atau yang pertama di era Premier League. Kepastian juara Liverpool ditentukan oleh kemenangan Chelsea atas Manchester City yang berada di ranking 2 klasemen. Dengan laga yang menyisakan 7 pertandingan, secara matematis City tidak dapat mengejar Liverpool di posisi teratas klasemen dengan koleksi 86 poin saat ini. Gelar ini melengkapi 3 gelar Continental yang direngkuh The Reds musim lalu, UEFA Champions League, UEFA Super Cup, dan FIFA Club World Cup. Trophy juara Liga musim 2019/2020 juga menjadi penebus kegagalan Henderson dan kolega meraih nya pada musim lalu yang harus puas menjadi runner up dengan selisih 1 poin saja dari juara Manchester City. and once again, Thank you Liverpool. Thank you Jurgen Klopp. Thank you for all the players. Thank you for all the staff. and thank you for all the Kopites all around the world! Tell the World, W...