Langsung ke konten utama

Ulasan Final Liga Champions 2020

-Muhammad Imaduddin Suria Saputra-

Liga Champions 2020 resmi berakhir dengan Bayern Munchen keluar sebagai juara. Sementara PSG menjadi debutan lain yang tampil di final yang harus puas dengan medali perak. Gol tunggal Kingsley Coman pada menit 59 menjadi pembeda di laga yang dihelat di Lisbon, Portugal.

 

Sumber : twitter @ChampionsLeague

Permainan berjalan menarik. Kedua tim melakukan high pressing tinggi. Namun pengalaman para pemain Bayern menjadi pembeda. Mereka mampu keluar dari pressing sehingga tetap dapat membuild up serangan dari bawah meski tak mudah. Manuel Neuer kapten sekaligus goalie Bayern tampil gemilang mementahkan 2 peluang emas Neymar dengan kakinya. Lini tengah juga semalam sepenuhnya dikendalikan oleh trio gelandang Bayern. Thiago, Goretzka dan Muller dengan segudang pengalaman mampu mendikte permainan Ander Herrera, Leandro Paredes, dan Marquinhos di kubu PSG. Thiago Alcantara menjadi salah satu sosok krusial pada laga semalam. Ketenangan dan kecerdikannya mampu membuat PSG sulit mengembangkan permainan. Umpan-umpannya mampu memanjakan pemain lain. Hal menarik juga terlihat dari daya juang pemain Bayern yang selama 90 menit nampak tak terkuras fisiknya. Ini membuat konsentrasi mereka tetap terjaga sampai peluit akhir.

Di sisi PSG, Kylian Mbappe nampak kesulitan mengeluarkan permainan terbaiknya. Rasa tegang mungkin menghinggapi Mbappe yang menjalani laga final Liga Champions pertamanya. Ini juga nampak dari pemain PSG lain. Neymar dan Di Maria juga kesulitan menjebol gawang Neuer. Salah satu pemain yang menonjol di kubu PSG menurut saya yaitu Marquinhos. Pemain Brazil mampu beberapa kali mementahkan peluang Munchen. Ciri khasnya yang ngotot sempat menyulitkan para pemain Bayern dalam melakukan serangan terutama di babak pertama. Tentu tak mudah bagi PSG menjalani final pertama mereka di Liga Champions. Ketegangan tentu saja terasa. Namun dengan kekuatan finansial mereka dengan mendatangkan beberapa pemain untuk musim depan, PSG bukan tidak mungkin akan menggapai final keduanya sekaligus merengkuh trophy pertama mereka di Liga Champions. 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Alfred Riedl dan Indonesia

Alfred Riedl. Siapa yang tak kenal dengan sosok satu ini terutama bagi pecinta sepakbola timnas Indonesia. Selasa waktu Austria, Alfred Riedl menghembuskan nafas terakhirnya. Kenangan akan sosok bertangan dingin kala membesut timnas Garuda kembali muncul. Kala pertama kali menukangin timnas berlaga di AFF 2010, semua mata langsung tertuju padanya. Kemampuan mengolah taktik dan disiplin terhadap pemain mampu menghadirkan permainan yang cantik diperagakan Irfan Bachdim dan kolega. Meluluhlantakkan Malaysia 5-1 di laga pembuka dan menyingkirkan Thailand 2-1 menjadi bukti. Meski pada akhir turnamen gelar runner up yang berhasil di capai, timnas ini dianggap menjadi salah satu timnas Indonesia terbaik pada dekade ini.  Riedl menjadi sosok yang begitu dicintai publik sepakbola tanah air. Di tengah ketidakberesan federasi setiap tahun, sosok berusia 70 tahun tersebut tetap bersedia menukangi timnas. AFF 2014 menjadi kesempatan kedua beliau. Naas, tak lolos fase grup serta untuk pertama k...

Menanti Liverpool Tanpa Virgil Van Dijk

  Virgil van Dijk Ik hoop dat je snel beter wordt, Virgil! Agaknya hanya itu saat ini yang bisa di dengungkan para pendukung Liverpool. Ucapan dalam bahasa Belanda yang berarti kurang lebih “Saya harap Anda segera sembuh, Virgil”. Ya. Palang pintu andalan Liverpool dan tim nasional Belanda harus menepi 8 bulan karena cedera. Liverpool menatap musim baru Liga Primer Inggris 2020/2021 dengan penuh percaya diri. Trophy Liga Primer ke-19 yang didapat setelah 30 tahun lamanya menanti menjadi pemicu semangat punggawa arahan Jurgen Klopp. Mengawali kampanye di musim baru, Liverpool berhasil menyapu bersih 3 kemenangan, termasuk mengandaskan dua raksasa London, Chelsea dan Arsenal. Petaka datang pada match ke 4 kontra Aston Villa. Tanpa Mane, Thiago yang positif corona, serta Alisson yang cedera The Reds diluluh lantakkan dengan skor 7–2. Tak sampai di situ, pertandingan ke-5 kontra Everton dalam Derby Merseyside menjadi bencana teranyar. Tak hanya gol menit akhir yang dianulir yang menyeb...

Juara Lagi, Liverpool?

Liverpool mengawali liga Inggris 2020/2021 dengan jadwal tak mudah. Bertemu tim promosi sekaligus juara divisi Championship, Leeds United di pekan pertama dan dilanjutkan 2 pekan beruntun berjumpa "Big Six" dari London Chelsea dan Arsenal. Namun pada akhirnya The Reds berhasil menjungkalkan lawan-lawannya. Terbaru, Van dijk dan kolega menumbangkan Arsenal 3-1 pada laga Senin malam (28 September 2020). Gol-gol dari Mane, Robertson, dan debutan Diogo Jota hanya mampu di balas oleh Lacazette.  Rintangan di awal perjalanan sudah dilalui dengan baik meskipun belum sempurna. Hanya sekali cleansheet ketika melawan Chelsea, serta kebobolan 3 gol di pekan pertama oleh Leeds menjadi pekerjaan yang wajib dibenahi anak asuh Juergen Klopp. Adaptasi pemain baru juga nampak tak begitu bermasalah. Tsimikas tampil apik di pertandingan piala liga menggantikan peran Robbo, Thiago tampil ciamik kala menjamu Chelsea, serta tentu saja winger yang didatangkan dari Wolves, Diogo Jota yang langsung m...